Dalam rangka melaksanakan Pembangunan Nasional di tengah – tengah kemajuan Iptek dan era globalisasi diperlukan manusia-manusia yang terampil dalam menguasai Iptek dan berjiwa Pancasila, untuk bisa mencapai hal tersebut, lembaga pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Berbagai kebijakan pemerintah di Bidang Pendidikan, diantaranya adalah : Peningkatan Mutu dan Keterampilan (Life Skill) melalui MPMBS ( Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ).
SMA Negeri 2 Negara sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Formal berusaha untuk berkembang guna tercapainya sekolah yang berkualitas dan berwawasan keunggulan serta menghasilkan generasi yang terampil, beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, mandiri, maju, cerdas, kreatif, berdisiplin, profesional, bertanggung jawab produktif, sehat jasmani dan rohani, mampu bersaing serta bermanfaat bagi bangsa, Negara dan Lingkungannya.
Menyadari akan hal tersebut, pemerintah pada era reformasi ini sangat serius menangani bidang pendidikan, karena dengan menerapkan sistem pendidikan yang baik serta ditunjang oleh SDM yang bermutu dan profesional diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dilandasi oleh semangat keberagaman.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk mencapai suatu kondisi yang ideal suatu satuan pendidikan diantaranya adalah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah harus menyusun kurikulum dengan mengacu kepada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pengelolaan Pendidikan, Standar Proses, dan Standar Penilaian, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Memenuhi amanat tersebut, pada umumnya Sekolah Menengah Atas (SMA) telah menyusun Kurikulum 2013. Kuriukulum 2013 adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Implementasi Kurikulum 2013 tidak dapat dipisahkan dari upaya pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP), penyesuaian dengan kondisi satuan pendidikan, masyarakat dan lingkungan. Sehubungan dengan hal tersebut, penyusunan Kurikulum 2013 seharusnya diawali dengan analisis konteks yang meliputi analisis SNP, analisis kondisi satuan pendidikan, dan analisis kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah. Hal ini bermakna bahwa Kurikulum 2013 harus disusun sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan potensi satuan pendidikan, serta berpedoman pada standar nasional pendidikan.
Berkaitan dengan hal tersebut, SMA Negeri 2 Negara telah melakukan analisis konteks dengan hasil sebagai berikut :
Dari segi Geografis SMA Negeri 2 Negara yang terletak di Kelurahan Dauhwaru Kecamatan Jembrana, terletak di central pemerintahan Kabupaten Jembrana dan didukung oleh tiga Desa yang menjadi pendukung utama yaitu : Desa Batuagung, Kelurahan Dauhwaru, dan Kelurahan pendem yang merupakan Central Kota Negara. Letak tempat tinggal siswa terhadap lokasi sekolah rata-rata berjarak dekat, dengan tiga kelurahan pendukung SMA Negeri 2 Negara memperoleh anak usia sekolah (SMA) cukup banyak, pertahunnya rata-rata berjumlah 350 orang anak, dari sekian jumlah siswa yang ada, tidak menutup kemungkinan ada anak-anak siswa yang berasal dari wilayah kecamatan yang lain untuk menuntut ilmu di SMA Negeri 2 Negara.
Keadaan ekonomi orang tua siswa yang sebagian besar sebagai Petani dan pekerja/buruh harian sangat lebih banyak tidak menentu bergantung pada musim dan peluang mendapat kerja. Rata-rata penghasilan perbulan yang didapat kurang dari UMR Kabupaten, dengan demikian pendapatan perkapita desa ini tergolong kecil, sehingga pembangunan-pembangunan fisik sekolah menitik beratkan pada sumbangan dari bantuan pemerintah.
Status sosial masyarakat desa pendukung SMA Negeri 2 Negara, adalah heterogen. Dilihat dari tingkat penghargaan dan kepedulian masyarakat terhadap keberadaan dan pengembangan sekolah maupun apresiasi terhadap program-program sekolah oleh masyarakat masih dalam kategori rendah-sedang. Hubungan sosial masyarakat yang masih konfensional tidak mudah untuk diarahkan dengan perubahan.
Keadaan masyarakat yang sebagian besar beragama Hindu yang masih sangat kental dengan norma, nilai agama dan adat-istiadat yang dianut masyarakat. Terkait dengan konsekuensi perubahan perkembangan zaman dan paradigma, keberadaan budaya masyarakat sedemikian perlu mendapat penyesuaian dengan keberadaan sekolah sebagai tempat pelaksana Pendidikan.
Keberadaan Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 2 Negara sudah bisa dikatakan Lengkap, namun dalam hal ini masih ada beberapa Sarana dan prasarana Sekolah yang masih kurang seperti halnya Meja Praktik Lab, Ruang Kelas, Komputer, Peralatan laboraturium Bahasa. Dan masih ada beberapa lagi kekurangan Sarana dan Prasarana Sekolah yang harus dilengkapi untuk menunjang Kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah.
Keberadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga kependidikan di SMA Negeri 2 Negara sudah sesuai meskipun masih ada beberapa mata pelajaran yang menurut kebutuhan dan jam mengajar masih kekurangan Guru. Pembagian dan pengelolaan kegiatan baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan sudah sesuai dengan program dan keahlian yang dimiliki.
Dari segi intake SMA Negeri 2 Negara input sekolah sudah memadai, karena didalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah dilakukan melalui beberapa tahapan Tes dan melalui jalur tertentu misalnya : Siswa Mikin Berprestasi, melalui Zonasi Wilayah, dan melalui Nilai Nem. Disamping itu sebelum calon Peserta didik memilih kelas yang dipilih, pada SMA Negeri 2 Negara telah melaksanakan seleksi Lintas Minat dimana nantinya dalam hasil selesksi tersebut siswa akan mendapatkan kelas sesuai dengan minat dan bakat siswa masing-masing.
Proses terkait dengan input untuk mencapai kualitas dan mutu yang diharapkan. Proses baik yang tekait dengan kurikulum (pembelajaran dan administrasi), manajemen kepemimpinan sekolah sudah berjalan dengan baik. Sehingga dengan Melihat kondisi input SMA Negeri 2 Negara diharapkan dapat menunjang kegiatan belajar dan mengajar secara optimal. Dan bersamaan dengan pembinaan peningkatan disiplin siswa, pengoptimalan PBM teori, PBM praktek, pengelolaan kelas, penilaian dan program remedial dan pengayaan.
Dalam hal kuantitas dan kualitas lulusan SMA Negeri 2 Negara dari segi akademis secara kuantitas cukup berhasil, dan secara kualitas sudah memadai baik dilihat dari rata-rata UAN yang dicapai siswa maupun prestasi dalam bidang akademik yang cukup baik dari jumlah kegiatan lomba-lomba yang diikuti, perolehan juara dalam lomba mata pelajaran (olimpiade) di tingkat Kabupaten maupun Provinsi sudah ada serta masih banyak prestasi siswa baik ditingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi lainnya. Output dalam bidang non akademis cukup berhasil hal ini dibuktikan prestasi yang cukup baik dalam kuantitas kegiatan yang diikuti, prestasi yang diperoleh sampai di tingkat Nasional dan Internasional.
Outcome yang dihasilkan oleh SMA Negeri 2 Negara cukup Baik, patut dibanggakan karena diterimanya beberapa siswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta serta meningkatnya jumlah siswa yang diterima di angkatan kepolisian Negara yang kedepannya diharapkan selalu mengalami peningkatan lagi. Disamping itu, sebagian diterima di dunia kerja sektor wiraswasta dan sektor lain seperti jasa.